Saat ini, sebagian besar notebook yang beredar menggunakan baterai
Lithium ion yang lebih ringan dibandingkan dengan NiCAD yang digunakan
sebelumnya. Lithium ion yang sekang dipergunakan lebih mudah
perawatannya karena Anda tidak perlu menunggu daya habis sebelum
melakukan recharge untuk mengisinya lagi. Jadi, dalam keadaan belum
habis pun bisa melakukan pengisian ulang. Akan tetapi,
yang perlu diingat, baterai Lithium ion tidak dapat disimpan dalam
waktu lama tanpa dipakai sama sekali. Baterai ini akan rusak karena
senyawa baterai akan mengering.
Bukan rahasia lagi kalau baterai Lithium ion akan terus berkurang
kinerjanya dari bulan ke bulan. Banyak sekali faktor yang membuatnya
kehilangan kekuatan, salah satunya adalah panas yang berlebihan dan
buruknya sirkulasi udara dari casing notebook. Biasanya baterai notebook
akan berkurang kekuatannya dengan seiringnya waktu, terkadang hingga
mencapai 50 persen setelah 12 – 18 bulan tetapi hal ini tidaklah
tergantung kepada karakter si pemakai notebook. Kami akan mencoba
memberikan beberapa tips yang mungkin akan berguna untuk Anda untuk
merawat baterai.
Baterai Lithium ion merupakan sebuah perangkat penting yang
seringkali dilupakan oleh para pengguna notebook. Baterai ini lah yang
memberikan daya kepada notebook ketika Anda berada di luar ruangan atau
sedang tidak ada sumber listrik. Oleh karena sering terlupakan, baterai
mejadi tidak terawat dan akhirnya menjadi rusak. Satu-satunya solusi
bagi Anda untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan cara
membeli perangkat baterai baru. Namun, tahukah Anda kalau ada beberapa
cara mudah untuk menjaga keawetan baterai notebook?
Isi baterai notebook Anda selama 12 jam, saat pertama kali
menggunakan notebook yang baru dibeli. Setelah itu, Anda dapat
menggunakan notebook tersebut sampai warning low baterry di mana Anda
harus melakukan charging lagi. Lakukan hal ini sampai 3 kali (isi penuh,
kemudian kosongkan). Hal ini juga berlaku kepada baterai yang cukup
lama disimpan untuk beberapa waktu. Bila Anda menemukan gejala baterai
notebook harus dicharge beberapa kali dalam sehari, segera ganti baterai
tersebut dengan unit baru.
Bersihkan notebook dengan menggunakan blower angin pada casing bagian
keluar dan masuk udara dari debu sehingga pembuangan panas yang
dihasilkan dari hardware berjalan dengan lancar. Hal ini akan mengurangi
panas pada notebook Anda yang berdampak juga pada baterai. Kontak metal
pada baterai dan notebook juga bisa dibersihkan dengan menggunakan lap
yang diberi alkohol untuk menjaga arus listrik agar tetap stabil.
Udara segar merupakan sebuah keharusan ketika Anda menggunakan
notebook. Hindari mengunakan notebook di tempat lunak seperti di
pangkuan kaki, selimut, bantal, dan lain sebagainya. Penggunaan di
tempat lunak akan membuat sirkulasi udara masuk terganggu. Bila Anda
gemar menggunakan notebook di tempat tidur, usahakan menggunakan sesuatu
yang keras sebagai alas untuk notebook tersebut. Saran kami, gunakan
pendingin tambahan bila bekerja di meja karena akan menurunkan suhu
notebook secara keseluruhan dan juga menurunkan suhu baterai.
Penempatan notebook juga memberikan dampak pada baterai. Jangan
menempatkan atau menyimpan notebook di tempat yang panas, seperti
meninggalkan di dalam mobil yang terjemur terik matahari. Ada baiknya
bila Anda membiarkan notebook tersebut pada suhu ruangan yang ideal
untuk menghindari kerusakan fatal. Suhu ideal untuk sebuah baterai
Lithium ion ketika digunakan adalah di kisaran suhu 20 – 25 derajat
Celcius.
Matikan semua aplikasi yang tidak digunakan seperti multitasking,
penggunaan optical drive, speaker, melakukan download, menginstal
aplikasi, dan lain sebagainya ketika menggunakan baterai. Dengan begitu
Anda dapat mengirit daya baterai lebih lama dan baterai juga terhindar
dari keharusan memberikan daya yang besar pada notebook. Selain itu
redupkan layar hingga 10 – 25 persen.
Pada setiap notebook pastinya Anda akan menemukan aplikasi power
management, Anda tinggal melakukan beberapa setting sesuai dengan
kebutuhan Anda sehingga penggunaaan daya baterai pada luar ruangan akan
semakin lama. Ada tiga setting power management yang ada di Windows,
yaitu High Performance, Balance, dan Power Saver. Ketika Anda mencabut
listrik dari notebook, biasanya notebook akan masuk ke mode
tersebut. Fungsi hibernate juga sangat membantu sekali ketika Anda sama
sekali tidak menggunakan notebook tersebut. Fungsi hibernate dapat
menghidupkan notebook hanya dalam waktu 2 detik dan Anda dapat
menemukannya pada kelas Ultrabook.
-
Don’t Play Doctor with Me
Jangan pernah membongkar baterai Lithium ion sendiri karena merasa
dapat memperbaiki atau hanya sekadar ingin melihat isinya. Baterai
Lithium ion mengandung muatan listrik dan racun. Kemungkinan terburuk
yang dapat terjadi adalah Anda salah membongkar dan terjadi arus
listrik, baterai dapat meledak atau terbakar. Jangan pernah membuang
baterai notebook bekas ke dalam api karena dapat meledak atau
membuangnya ke air karena mengandung racun yang akan merugikan orang
lain.
Ketika Anda harus melakukan charge baterai Anda beberapa kali dalam
sehari, pastikan Anda menggantinya dengan yang baru. Direkomendasikan
untuk menggunakan baterai yang memang diperuntukkan untuk notebook Anda.
Jangan tunggu lagi, karena baterai notebook adalah nyawa kedua ketika
Anda harus menggunakan notebook di luar ruangan atau jauh dari sumber
listrik.
http://peterdraw.wordpress.com/2013/08/15/tips-merawat-baterai-notebook/